Perjalanan Terlarang 2
Hari itu Medi menghubungiku via massanger,katanya ada
kerjaan nganter amplypower ke sebuah pagelaran musik yang diadakan oleh sebuah brand rokok.
Kalau gak salah nama acaranya Gudang garam music carnaval
dan akan ada penampilan dari Irma darmawangsa.
Dalam perjalanan dengan mengendarai motor jupiter z 2004
ku, selalu di iringi dengan obrolan random.
“ Lho kok bisa?, kan biasanya dah lengkap alatnya,kok
masih mau pake alat Suckerhead? ”. Kataku,Suckerhead sebutan untuk amplypower
rakitan Medi.
“ Teu nyaho aing ka Juhdi “. Jawab Medi menyebut salah
satu nama yang perlu pembaca tahu, kak Juhdi adalah Orang yang ngasih kerjaan boleh
di bilang juga bos kami.
“ Tempat acarana di mana sih? “. Kataku sambil menghisap
Rokok Super.
“ Lapangan Cimanggu “. Jawab medi dia juga menghisap
Rokok Dji Sam Soe nya.
“ Oh “. Kataku sok tahu, padahal Aku baru pertama kali.
Sebenarnya ada keraguan dalam diriku, takutnya kayak
kejadian kemarin sewaktu mau cek sound milik orang cibaliung ( Baca: Perjalanan Terlarang 1 ) Tujuan ke
teluk malah Nyasar ke sorongan, tapi mana mungkin nyasar lagi, pasti dalam
perjalanan kali ini medi sudah survei lokasi, soalnya gak lucu kalau nyasar
lagi.
“ Tempatnya kaya apa med? “. Tanyaku sambil menghentikan
sepeda motorku.
“ Pokonya tepatnya kanan jalan ada lapangan sampingnya ada sekolahan ”.
Jawaban Medi saat ini sangat meyakinkan sekali.
“ Oke “.
Perjalanan pun berlanjut melintasi naik turunnya jalan
perbukitan, dan apa yang kutakutkan terjadi. Saat itu sampai kesebuah tempat
yang di maksud medi .
“ Bener ini tempatnya med?”Tanyaku, keraguguan mulai
menyelimutiku ,emang bener ada lapangan
tapi kok sampingnya kaya bukan sekolahan?,tepatnya itu adalah sebuah kodim atau
pos tentara bukan sekolahan. Yang lebih parahnya lagi untuk masuk ke area
lapangan harus melewati pos tentara itu.
“ Ieu lain sih med?, rada ragu aing mah”. Kataku agak
mulai kesel.
“ Udah masuk aja dulu, tuh panngungnya di ujung lapangan “.
Medi meyakinkanku, dengan perasaan yang semrawut aku menuruti kemauan Medi ,
sampai ke tempat yang di maksud medi sama sekali gak ada apa-apa yang ada hanya
rerumputan liar .
“ Mana panngungna ?”. Tanyaku penasaran bercampur kecewa.
“ Hahahaa.... ieu urang rek kamana sih bun ahahahaa....”.
Medi malah tertawa terbahak-bahak dengan situasi gak jelas seperti itu.
“ Ari dia kumaha sih infona kadoang tai “. Kataku
jengkel.
“ Nya bener infonamah, ceuk ka Juhdi Kanan jalan aya
lapangan sampingna aya sekolahan “ . kata medi menjelaskan sambil nyengir kuda.
“ Nya bener lapangan tapi sampingna lain sekolahan “. Kataku
sambil menunjuk ke pos tentara.
“ Enya nyah, kok jadi pos tentara ahahahaa...”. Medi
kembali tertawa seakan tak berdosa.
“ Ulah seuseurian bae goblog, itu tentarana ningalikeun
bae bari mawa bedil “. Kataku agak berbisik.
Kami pun terdiam sambil perlahan-lahan melanjutkan
perjalanan.
“ Kieu med ari lalampahan poe jum’at teh “.
“ Bener bun kamari geh keur nyasar poe jumat “.







Posting Komentar untuk "Perjalanan Terlarang 2"