Nikita (2)
(Gambar:Pixabay)
Pukul 12.30 di SMA BINA PRESTASI Waktu pulang sekolah
Chika temen dekatnya Nikita yang satu tugas kelompok dengan Gido juga Safira menghampiriku bersama Nikita
" Eh Russel.., Lu dan Nikita masuk ke kelompok Gua, soalnya masa kelompok cuman berdua doang" Kata Chika sambil menoleh ke Nikita yang sedang Asyik mainin Hp.
" Hmm...Cuek amat ini anak kaya orang yang gak kenal " Kataku dalam hati sambil memperhatikan Nikita kaya
" Ya udah Gue ke kelas dulu nanti Lu bilangin Gido ya" Kata Chika sambil tersenyum
" Eh tunggu dulu " Kata Aku
" Apalagi" Chika menoleh
" Gua ada perlu sama Nikita "
" Ouh" Kata Chika sambil tersenyum ke Nikita yang merasa heran.
" Nikita... barang-barang milik mu ketinggalan di rumahku" Aku memberikan kantong plastik kecil ke Nikita yang berisikan kosmetik miliknya. Nikita menerimanya sambil tersenyum.
" Oh iya, kemarin aku masukin ke ransel Lu, makasih ya " Nikita meninggalkanku yang masih terpaku.
"Gitu doang, Gak berkesan amat" Kataku dalam hati
" Hallo Bro" Gido dari kejauhan menghampiriku diikuti Safira yang tersenyum melihatku
" ah Lu Gido "
" Sudahlah jangan di ambil hati" Kata Gido yang selalu tahu perasaanku
" Russel nyantai aja" Safira ikut menimpali sambil tangannya menarik tangan Gido dan pergi meninggalkanku.
" Gua pulang duluan ya" Kata gido.
Semuanya meninggalkanku rasanya seperti gak ada yang peduli dengan perasaanku.
Aku gak langsung pulang kucurahkan perasaanku dengan mampir ke kedai Mie ayam bang Mi'un.
" Apakah Nikita suka mie ayam?" Kataku bertanya pada diriku sendiri.
" Mie ini enak "
" Es teh nya juga seger"
" Tapi sayang, uangku habis" Mie ayam dan Es teh manis telah habis dan aku bergegas keluar tapi
" Russel bayar dulu?"
" Besok aja bang" Bnag Mi'un gak mengerti perasaanku
Dirumah Nikita
Saat itu dia sedang di kolam dengan Chika.
" Nikita Lu sampai sekarang belom punya pacar ?" Cika mengusap rambutnya yang panjang
" Hmm..gak tau kenapa, gak laku kali "
" Lu cantik mustahil kalau gak ada yang mau"
" Ya ada sih, cuman Gw males "
" Emang Lu gak minat dengan Cowok-cowok di sekolah lu?"
" Ya ada sih"
" Siapa ?" Chika penasaran
" Gak ah"
" dia populer nggak?"
" Biasa aja dan agak aneh hahahaa" Nikita tertawa
" Gila lu masa suka sama cowok aneh"
" entar lu tahu"
" Iya deh gue tunggu siapa cowok yang kata Lu aneh itu " Chika tersenyum
Di taman belakang sekolah SMA BINA PRESTASI.
" Gue yang nyalain" Kata gido sambil mendekatkan korek api ke rokok yang sudah ada di mulutku, Rokokpun terbakar sempurna kuhisap asap nya.
" Hmm...."Asap keluar dari hidungku.
" Gimana mantapkan?"
" Lumayan do, lu dapat dari mana?"
" Ada deh" Gido tersenyum, kemudian dia mengeluarkan Hp androidnya terus menunjukan suatu situs porno x*xx.
" Astaga " Rokok yang baru kuhisap terlepas, karna Kulihat di beranda situs bokep itu terpampang Foto Nikita sedang tanpa sehelai benangpun.
" Hehe" Gido tersenyum seperti penjahat.
" Ini beneran " Aku penasaran sekali.
" Gak lah ini editan, mana mungkin Nikita berani melakukannya" Kata Gido merasa yakin.
" Tapi halus banget editanya kaya nyata"
" Russel, Udah mending Lu tembak Nikita, Gue yakin dia mau".
" Gak mungkin"Kataku sambil mengambil rokok ku yang terpental dan menghisapnya kembali.
" Ternyata Otak kalian Cabul juga ya !" Tiba-tiba Nikita sudah ada di depan kami kapan datangnya.
" Hah.., Nikita" Gido berdiri dari duduknya sambil nyengir kuda.
" Lu lagi Russel, Gue kira Lu cowok baik-baik ternyata sama aja dengan yang lain". Nikita menatapku dengan sinis penuh kebencian, tapi tetap cantik dan baru kali ini cewek secantik Nikita terlihat sangat marah.
" Tunggu Nikita biar aku Jelaskan " Aku bermaksud mau menjelaskan tapi Nikita langsung bergegas pergi.
"Kamu gak usah kenal aku lagi" Nikita tampak sedih sekali sebelum pergi kulihat matanya berkaca-kaca dan saat ini perasaanku sangat hancur. Apakah dia ingin dik kejar?, ah rasanya itu hanya terjadi di film dan sinetron saja.
" Maafin Gue Russel, ini salah Gue" Tiba-tiba Gido memegang bahuku,ini gara-gara gido, tapi baru kali ini kulihat Gido serius merasa bersalah biasanya gak tulus, Aku jadi bingung harus nyalahin siapa.
Sementara Nikita setelah meninggalkan Russel dia tak masuk kelas malah duduk melamun di belakang kantin di temani Chika, perasaannya masih terasa hancur dengan kejadian hari ini akibat Foto telanjangnya beredar semua siswa membicarakannya. padahal dia sama sekali tak pernah Foto seberani itu.
" Kenapa gak masuk kelas?" Kata Chika sambil membelai-belai rambut Nikita.
" Gua malu Chika, sepertinya Gua udah gak punya harga diri lagi"
" Nikita..., Kamu kok gitu sih inikan hal biasa kalau seleb lagi ngetop ya gitu, pasti ada aja yang syirik ".
" Gua bukan seleb Chika, gua bintang porno".
" Kamu gak bisa seperti itu dong Nik, kamu harus tegar dan sabar dalam menghadapi masalah apapun ".
" Tapi Gua malu Chika..., Coba Lu jadi Gua" Kata Nikita sambil menyibak rambut pirangnya.
" Iya Gua tahu tapi mau gimana lagi ".
" Gua jadi pengen pindah sekolah Chik ".
" Itu bukan solusi yang baik Nikita, yang sabar aja dulu ya" Chika memeluk Nikita.
" Chika hapus aja nama dia dari anggota tugas kelompok ".
" Hah !, Siapa? ".
Keesokan harinya di kelas 2-C.
" Yang tidak ikut serta dalam tugas kelompok saya Skors 6 hari dan lari keliling lapangan 50 kali dan setelah saya periksa satu persatu disini nama Russel tidak ada " Kata Pak bram sambil berjalan keluar kelas.
" Do !, jelas-jelas gua ikut ko nama gua gak ada" Aku mengangkat kerah baju seragam Gido.
" Tunggu dulu Bro,Gua juga baru tahu nama Lu gak ada" Gido menenangkanku.
" Terus siapa bangsat yang telah menghapus nama Gua ".
" Yang kemarin masukin nama Lu ke kelompok Gua siapa? ".
" Chika ".
" Gak mungkin Chika melakukan itu ". Kata Gido.
" Ya udah Do gua mau lari dulu, entar Pak Bram keburu ngamuk" Alkupun berlari di tonton oleh satu sekolahan, putaran demi putaran ku lalui hingga Aku gak sadar ada di mana, setelah bangun Aku sudah berada di UKS dan gak ada siapa-siapa.
Di Rumah kontrakan Russel.
" Tok-tok " Terdengar ada yang mengetuk pintu, paling juga penagih listrik.
" Tok-tok" sudah tiga bulan aku belum bayar listrik
" Tok-tok"
" Hmm... siapa sih ganggu banget masih pagi sudah bertamu..gak tahu apa badanKu serasa remuk abis lari kemarin ...ah brengsek "
" Kak " Rupanya Adiku Mertia kebetulan sekali.
" Halo adiku sayang " Aku langsung memeluknya sampai Mertia gelagapan gak bisa bernapas
" Akh..kakak ngapain sih meluk-meluk pasti ada maunya" Mertia melepaskan pelukanku
" Hehe kamu tau aja "Aku jadi malu sendiri, Mertia memang tiap bulan ke rumah kontrakanku untuk memberikan Uang jajan bulanan sekalian untuk bayar kontrakan.
" Kak kenapa sih gak tinggal di rumah aja " Kata Mertia sambil membereskan pakaian kotorku yang berserakan hmm... dia memang adik yang rajin. kenapa sampai aku ngotrak karna supaya deket dengan sekolahan, karna jarak rumah dan tempat sekolahku sangat jauh.
" Iya deh kakak pulang"
" Asyiik "
" Kenapa kamu kangen ya "
" Dikit " Mertia tersenyum
" Banyak juga gak apa-apa"
" Tapi nanti sekolahnya bisa terlambat kalau berangkatnya dari rumah "
" Kebetulan aku kena skors satu minggu"
" Lho kenapa berantem ya ?"
" Ah mau tau aja Lu urusan anak laki"
" Pasti Gara-gara Cewek " Kata Mertia tersenyum
" Kok kamu tahu "
" Ya tahu lah, naluri cewek serba tahu hehe" Jawb Mertia tersenyum
" Ya udah kakak beres-beres dulu "
" Iya aku tunggu " Kata Mertia sambil melangkah keluar.
Aku pun keluar sambil membawa tas yang berisikan beberapa baju buat nanti di rumah orang tuaku.
" Hahaha kaya yang mau minggat " Mertia tertawa sambilmenaiki sepeda motor matic nya.
" Aku di bonceng nih?"
" Iya aku pengen bawa"Jawab Mertia sambil menepuk Jok speda motornya.
Sepeda motor yang mereka kendarai meluncur menembus dinginnya pagi.
Bersambung
Posting Komentar untuk "Nikita (2)"