Gofar Hilman: Dari Penyiar Radio Ikonik Hingga Pengusaha Multi-Talenta
Gofar Hilman adalah sosok yang tidak asing lagi di dunia hiburan Indonesia. Dikenal dengan pembawaannya yang santai, kocak, dan "apa adanya", Gofar telah menorehkan jejak yang cukup signifikan di berbagai bidang, mulai dari penyiar radio, musisi, aktor, hingga pengusaha. Mari kita telusuri perjalanan hidupnya dari awal hingga kini.
Awal Perjalanan dan Kecintaan pada Musik
Gofar Hilman, lahir pada 26 April 1983, memang sudah menunjukkan ketertarikannya pada musik sejak usia muda. Ia tumbuh besar di tengah hiruk pikuk musik dan subkultur. Kecintaannya pada musik rock, punk, dan berbagai genre alternatif lainnya membentuk selera dan kepribadiannya yang khas.
Sebelum dikenal luas, Gofar telah aktif di skena musik underground lokal. Ia pernah menjadi bagian dari band punk bernama Social Distrust saat masih remaja. Band ini bergenre HC/Punk dan aktif dari tahun 1998 hingga 2006. Selain itu, Gofar Hilman juga sempat membentuk band bernama Kasper bersama dua rekannya, Lips dan Kasper. Pengalaman ini membentuk fondasi musikal dan jiwanya yang independen.
Masa Keemasan di Radio: Hard Rock FM dan Beyond
Titik balik karier Gofar yang membuatnya dikenal publik luas adalah ketika ia menjadi penyiar radio. Dengan suara khasnya yang serak dan gaya bicara yang blak-blakan namun menghibur, Gofar berhasil merebut hati pendengar. Stasiun radio Hard Rock FM menjadi panggung utamanya, di mana ia memandu program-program populer seperti "Good Morning Hard Rockers Show" dan "The Friday I'm In Love".
Gofar tidak hanya sekadar memutar lagu atau membacakan berita. Ia membangun koneksi yang kuat dengan pendengarnya melalui interaksi yang jujur, humor yang cerdas, dan pandangan-pandangannya yang seringkali "out of the box". Ia menjadi ikon bagi generasi muda yang mencari hiburan segar dan relevan. Popularitasnya sebagai penyiar radio membawanya ke berbagai kesempatan lain di dunia hiburan.
Merambah Dunia Akting dan YouTube
Selain radio, Gofar juga mencoba peruntungannya di dunia akting. Beberapa film yang pernah dibintanginya antara lain "Get Married 5" (2015), "Lamaran" (2015), dan "Total Chaos" (2017). Meskipun bukan peran utama, kehadirannya selalu memberikan warna tersendiri.
Di era digital, Gofar tidak mau ketinggalan. Ia aktif membangun kanal YouTube pribadinya, "Sekut". Melalui kanal ini, ia menyajikan berbagai konten mulai dari vlog perjalanan, wawancara dengan musisi atau tokoh-tokoh menarik, hingga podcast yang membahas isu-isu ringan hingga serius. Kontennya yang autentik dan lucu membuatnya memiliki basis penggemar yang loyal di YouTube.
Jiwa Wirausaha: Dari Fesyen hingga Otomotif
Gofar Hilman juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang jeli. Ia memiliki beberapa bisnis, salah satunya adalah lini pakaian dan aksesoris yang mencerminkan gaya hidupnya. Selain itu, Gofar juga merambah dunia otomotif, khususnya modifikasi mobil. Ia meluncurkan produk velg bernama Velg Turbo Bastard, yang pertama kali diperkenalkan dalam acara Road to OLX Autos IMX 2022 Bali pada tanggal 27 Agustus 2022. Desain velg turbodisc atau turbofan yang digunakan pada velg Turbo Bastard ini sebenarnya memiliki sejarah panjang, pertama kali muncul di balap mobil pada era 1970-an, menunjukkan perhatian Gofar terhadap detail dan latar belakang sejarah otomotif. Jiwa kewirausahaannya menunjukkan bahwa Gofar tidak hanya bergantung pada popularitas, tetapi juga memiliki visi bisnis yang kuat.
Kontroversi, Ujian, dan Kesetiaan
Perjalanan Gofar Hilman tidak selalu mulus. Pada tahun 2021, ia sempat tersandung kasus dugaan pelecehan seksual yang memicu gelombang kritik dan kecaman dari publik. Kasus ini berdampak besar pada karier dan reputasinya. Ia sempat ditinggalkan oleh beberapa pihak di industri hiburan yang memilih untuk menjaga jarak, mengingat sensitivitas isu tersebut dan tekanan publik yang besar. Gofar Hilman bahkan mengaku harus menjual 5 mobilnya untuk biaya hidup dan berhemat selama masa sulit itu. Ada beberapa pekerjaan yang terputuskan, bahkan ia pernah menyebutkan sekitar 99 persen pekerjaannya terhenti atau terputus akibat kontroversi ini.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Rian D'Masiv, Gofar mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyayangkan kenapa sebagian teman-temannya menjauhi ketika dirinya sedang terkena cobaan, padahal menurutnya, seharusnya mereka bertanya langsung terlebih dahulu tentang kebenarannya, bukan hanya mengambil kesimpulan dari media sosial. Ia pernah berujar, "Ternyata temen gue nggak sebanyak itu," sebuah refleksi pahit tentang validitas lingkaran pertemanannya di masa sulit.
Namun, di tengah badai tersebut, Gofar juga merasakan arti sesungguhnya dari kesetiaan. Ada beberapa teman dan kolega di industri yang tetap memberikan dukungan, bahkan ada pula teman-teman lamanya sejak sekolah dulu yang tidak goyah dan tetap setia mendampingi. Yang lebih menyentuh, bahkan teman-teman yang sudah lama terlupakan sejak masa SD hingga SMA pun bermunculan lewat pesan, memberikan dukungan dan semangat kepadanya. Mereka menjadi jaring pengaman sosial yang penting bagi Gofar di masa sulit. Meskipun pada akhirnya kasus tersebut tidak terbukti secara hukum dan ia berhasil membersihkan namanya, insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya integritas, etika, tanggung jawab publik, dan juga tentang nilai persahabatan sejati.
Gofar Hilman Kini: Grindboys, Grindgenk, dan Warkopolim
Setelah melewati masa-masa sulit, Gofar Hilman secara perlahan mulai kembali aktif di dunia hiburan. Ia tetap melanjutkan proyek-proyeknya, termasuk mengembangkan kanal YouTube dan bisnisnya.
Salah satu program yang kini menjadi sorotan dan menunjukkan sisi lain dari Gofar adalah "Grindboys" di kanal YouTube-nya. Program ini ia jalani bersama Rico Lubis dan Wancoy (nama asli Mahesa Yuwanda), yang merupakan teman-teman SMA-nya. Awalnya, "Grindboys" hanyalah acara santai untuk nongkrong dan berbincang-bincang dengan teman-teman sekolah Gofar. Namun, seiring berjalannya waktu, konsep acara ini berkembang. Kini, "Grindboys" juga sering diundang ke acara karaoke, diundang di podcast lain, dan mengundang bintang tamu dari luar lingkungan SMA mereka, yang penting adalah mereka memiliki "satu frekuensi" atau kesamaan pandangan dan minat.
Program ini berhasil menjangkau audiens yang lebih luas, terutama kalangan anak muda, yang merasa terwakili oleh obrolan jujur dan gaya khas Gofar dan teman-temannya. Popularitas "Grindboys" bahkan telah melahirkan basis penggemar yang loyal dan menamai mereka "Grindgenk", menunjukkan betapa kuatnya ikatan yang tercipta antara program ini dan para penontonnya.
Dalam perjalanan "Grindboys", kisah salah satu personelnya, Wancoy, juga menjadi sorotan. Wancoy, yang merupakan teman SMA Gofar, dulunya dikenal memiliki pekerjaan yang kurang jelas, bahkan pernah terjerat kasus hukum terkait narkoba dan ditangkap polisi. Namun, berkat dukungan dan kesempatan yang diberikan Gofar melalui "Grindboys", ekonominya kini mulai terangkat dan ia berhasil menata hidupnya.
Sebagai bentuk pengembangan dari komunitas dan branding "Grindboys", mereka kini bahkan telah membuka sebuah kedai kopi atau warkop yang dinamai "Warkopolim". Nama ini diambil karena lokasinya yang berada di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan. Awalnya, warkop ini dimaksudkan hanya sebagai tempat nongkrong eksklusif bagi Gofar, Rico, Wancoy, dan teman-teman dekat "Grindboys". Namun, antusiasme pengunjung begitu besar sehingga warkop ini selalu penuh dan ramai, menjadi bukti nyata dampak positif dari brand "Grindboys" di kalangan anak muda.
Pengalaman hidupnya yang beragam, baik suka maupun duka, telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana. Ia tetap menjadi sosok yang dinamis, terus mencoba hal baru, dan beradaptasi dengan perubahan zaman, sambil tetap mempertahankan gaya khasnya yang jujur dan apa adanya.
Posting Komentar untuk "Gofar Hilman: Dari Penyiar Radio Ikonik Hingga Pengusaha Multi-Talenta"