Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan Terlarang



Sepeda motor yang di kendaraiku membonceng Medot melaju dengan kecepatan tak beraturan menuju ke arah Cibaliung.

" Urang kamana med " Kata Ku bertanya kepada Medot

" ka Teluk Cibaliung bund " Jawab Medot sambil menghisap Rokok Kretek lokalnya yang sesekali memercikan apimya seperti sumbu petasan yang mau meledak.

" Dia apal teu med, lokasina?".

" Ceuk Ka udin mah, ti arah Sobang lurus terus ngke aya perempatan lurus bae ulah belok ka Kampung sawah" Jawab Medot yang tetap menghisap Rokok kretek lokalnya dan tetap sesekali memercikan apinya. kenapa saya nggak menyebutkan merk Rokok kretek lokal tersebut karna kalau di sebutin merknya SAMPOERNA kretek entar di kira iklan lagi dengan terpaksa saya gak sebutin.

Memang pada hari itu saya dan Medot sedang ada tugas untuk mengececk Sound system punya orang padali Cibaliung. Jalan menuju lokasi sangat ekstrim, berbatu hampir sebesar potongan batu bata dan tanah yang super licin 3 KM kami lalui tapi, di tengah perjalanan Aku dan medot berhenti sambil mengamati lokasi itu yang kesemuanya pepohonan.

" Di mana Med? ".

" Coba jalan sakilo deui Bund" Jawab Medot.
Perjalanan pun kami lanjutkan menuju perkampungan yang mulai banyak Rumah namun kami masih tak menemukan  lokasi yang di tuju.

" Med manaa?" Aku mulai kesal.

" Ngke Bund Aing geh rada lieur yeuh ". sambil nyengir kuda

" huuuh... sugan aing mah apal dia ". kata ku sambil turun dari speda motor.

" atuh lain bund, ceuk ka Udin ti arah sobang lurus ulah ka arah Sumur deui,  hmm... mnding urang ngopi bae heula tuh aya warung" jawab medi sambil menunjuk kearah rumah berwarung, kami disana melepas lelah sambil meminum kopi yang tadi di pesan sambil di iringi denganasap rokok yang sesekali tetap memercikan api layaknya sumbu petasan. di jalan yang berbatu dan agak sedikit berlumpur terlihat orang-orang mengenakan baju koko dan bersarung meuju mesjid yang kebetulan ada di depan warung yang kami singgahi.

" hmm Bund... doang namah gara-gara poe jum'at meureun jadi urang teu katimu tempay" kata Medot memecah ketenangan.

" Jigana " jawabku sambil meneguk kopi dan madsih tetap di selingi Rokok Kretek.

" Ka ari didieu nuhajat palebah mana?". Aku bertanya ke tukang warung.

" dimana ...eweuh doangna didieumah eweuh nu hajat" jawang tukang warung yang kebetuln nggak sholat jum'at.

" Ari kaka rek kamana kitu?". tukang warung balik bertanya.

" ka TELUK ". Medi menjawab.

" HAH..atuh lain kadieu telukmah....," Jawab tukang warung.

" kamana ". jawabku.

" Teluk mah arahna ti permpatan kampung sawah belok kanan terus ke di padali aya pertigaan ambil nu lurus" tukang warung menjelaskan.

" hmmm  ....jauh keneh lalampahan teh med" kataku melirik ke medot. 

" Teuuu boga pikiraaann" jawab medot.

" Dia tah teu boga pikiran " kataku.

" Dia tah" jawab medot.

"  HAHAHAHAHAAAHAHHA>>>"