Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Ketoy, Apip Dan Lagu Sayap-Sayap Patah Dewa 19




Tahun 2000, saat aku dan teman-temanku, Apip, Ketoy, dan Cimer, pertama kali masuk SMA, tepatnya di SMA Negeri 2 Pandeglang, kami tinggal di kost di Ciekek, sebuah komplek yang berlokasi di kota kecil Pandeglang. Suka duka menjadi anak kost, sukanya adalah di hari Senin sampai Rabu karena pada hari-hari itu isi dompet masih tebal, dukanya di hari Kamis sampai Sabtu karena dompet mulai menipis. 

Pada saat-saat uang mulai menipis, yang aku dan teman-teman lakukan adalah memutar musik dari radio tape dan mendengarkan lagu-lagu yang sedang hits saat itu. Salah satunya adalah lagu "Sayap-Sayap Patah" dari band Dewa 19 di album Bintang Lima. Kami sangat menyukai album Dewa 19 ini, bukan hanya lagunya tetapi juga gambar-gambar yang ada di sampul albumnya, yang memang unik.

Saat itu hari Sabtu, waktunya pulang kampung, dan seperti biasa aku dan teman-teman melakukan berbagai kegiatan seperti meminjam uang ke sana kemari untuk ongkos, ada yang memodifikasi korek gas yang tadinya benar malah jadi meledak, dan Kapip sedang menggambar logo Dewa 19 di kaus singlet Ketoy.

Beberapa menit kemudian, anak-anak kost Cewek bergegas meninggalkan kamar masing-masing, yang kebetulan kosan kami campur, Karna Pemilik Kost menerima Kost Putra dan Putri.

" Kalian mau pada pulang gak, Yuk Bareng " Kata Butet Eka Mayasari Lubis yang biasa kami panggil butet Setengah Berlari Melewati Tongkrongan Kami, Perlu kalian Tahu Butet eka mayasari lubis adalah satu-satunya Cewek keturunan batak di kost-an kami, yang sekilas wajahnya mirip aktris senior Jajang C. Noer.

 Sontak saja aku dan teman-teman berhamburan keluar dari area kost, tidak ingin ketinggalan karena kalau pulang sama anak-anak Cewek pasti akan diiongkosi naik bis.


 Singkat cerita, aku dan teman-teman sudah berada di dalam bis. Sepanjang perjalanan, aku dan teman-teman tak henti-hentinya menertawakan Ketoy karena saat itu ia tidak mengenakan seragam sekolah, hanya memakai kaus singlet. Yang kami tertawakan bukan kenapa dia tidak mengenakan seragam sekolah, tetapi di punggung Ketoy ada gambar logo Dewa 19 berbentuk hati dan sayapnya hanya sebelah hasil gambar Apip.

 "Ini gara-gara si Apip edan, gambar belum selesai sudah kabur takut ketinggalan bis," Ketoy menggerutu.

"Pas Toy jeung laguna Dewa 19," kataku. "Pas naon, Bun?"

"Sayap-Sayap Patah," jawabku. 

"Ahahahah... benar, Bun, benar," Apip tertawa.

" Tailah Dia Roji " Umpat Ketoy Agak Kesal

Sontak saja semuanya tertawa, membuat suasana di dalam bis jadi riuh






 

Posting Komentar untuk "Antara Ketoy, Apip Dan Lagu Sayap-Sayap Patah Dewa 19"