MELOPHIN (5)
Siang Pukul 14.20 WIB Ophin duduk di kursi Mini market
sambil menyalakan sebatang rokok disampingnya tersedia minuman dingin, tidak
seperti biasanya hari itu Ophin terlihat keren sekali memakai kacamata hitam, kaos
hitam bergambar band rock The Ramones dan celana jeans yang ada sobekan sedikit
di paha nya, biasanya kan kalau keluar rumah dia cuman memakai kaos dan celana pendek.
Kebetulan hari itu Ophin mau latihan bersama band nya di studio yang tak jauh
dari minimarket itu, udah ada janji latihan Pukul 15.00 WIB. Sambil memakai
eardphone dia memilih-milih list lagu yang ada di Hpnya, dia memandang ke
sebuah mobil sedan mewah yang berhenti tepat di depan minimarket. Dia sudah
tahu bahwa mobil itu penumpangnya adalah Melona soalnya waktu bertama Melona
mau mendaptar sekolah di SMA Bina Prestasi dia menggunakan mobil itu ( baca MELOPHIN 1 ) .
“ Melona “ Kata Ophin dalam hatinya, kemudian dia menundukan
wajahnya agar Melona tak mengenalinya. Sementara dari mobil keluar Melona dengan
hanya mengenkan kaos Putih,celana pendek dan sepatu santai berjalan Bersama
wanita yang tak lain adalah Ibu nya. Sebelum masuk ke minimarket, Melona
melihat ke arah Ophin tapi terus masuk. Setelah merasa aman Ophin mengangkat
wajahnya sambil tengok kiri tengok kanan karna kalau dia masih disitu keberadaanya
akan di ketahui oleh Melona kemudian dia berdiri. Bersamaan dengan itu
terdengar suara klakson mobil dari jalan raya, Rupaya temen –temen band nya
sudah datang dengan mengendarai Mobil sedan.
“ Bro...lama nunggu ya ?” Eki salah satu personil dari band
itu menyapanya. Opin menghampiri dan masuk ke mobil tersebut. dari pintu kaca
mini market keluar Melona dia sempat melihat Ophin walau dia merasa tak yakin.
“ Ophin bukan sih“ Kata Melona bicara Pelan sambil melirik
sebentar ke ibunya.
“ Siapa Ophin?, temen mu ? “ Tanya ibunya, tapi Melona tidak
menjawab dia malah masuk ke Mobilnya diikuti Ibunya yang yang masih heran.
Sementara itu Ophin yang masih dalam perjalanan.
“ Bang,
yang lainnya mana ?” Ophin bertanya heran soalnya yang ada di dalam mobil hanya
ada Eki.
“ Hahahaaa.... Fani dan Ika Gue suruh nunggu di studio, gue
bilang udah ada di studio padahal gue mampir dulu ke rumah temen dulu
ahhahahaa...“ Jawab Eki sambil terus tertawa bahagia sudah ngerjain Fani dan
Ika. Ophin tersenyum sambil menggelengkan kepala. Sesampainya di studio Ophin
di sambut Oleh Ika dan Fani.
“ Ekiiiiiii....Rese lu ya ..!!” Ika geram ke saudara
kembarnya karna telah ngerjainnya.
“ Sori..ka..sori hahaaa“ Eki tertawa mendekati sambil
memeluk kakaknya Ika malah mendorongnya perdebatan pun terjadi antara Ika dan
Eki.
“ Ophin jangan heran ya mereka kakak adik yang gak pernah
akur kecuali di dalam studio “ Fani menjelaskan sambil tersenyum.
“ Oohh begitu ya kak..” Jawab Ophin santai.
“ Jangan panggil Kak dong ...panggil nama aja kan kita cuman
beda satu kelas Hehe “ Kata Fani sambil tertawa ringan.
“ oke-oke...siap “ Jawab Ophin.
“ Woy....Ika...Eki.... ayo dong malah pada ribut “ Kata
Fani, sementara Ophin hanya bisa tersenyum melihat kelakuan temen-temen
barunya. Mereka pun masuk ke studio untuk latihan.
Pukul 19.20 WIB. Risa di dikamarnya sedang rebahan sesekali
dia memeriksa.
“ Dicki “ Dia berkata dalam hatinya, sesekali dia tersenyum.
Selang beberapa menit Hpnya berdering yang menelpon tanpa nama.
“ Halo, ini siapa “ Kata Risa.
“ Gw..,” jawab suara dari penelpon, Risa tersenyum girang
karna yang menelpon adalah orang yang di nanti-nanti
“ Dicki yaa” kata Risa sambil tersenyum, tangannya
menyibakan rambutnya yang menghalangi telinganya.
“ Iya “ Jawab si penelpon yang ternyata Dicki
“ ee.., ada apa ya tiba-tiba kamuuu...telpon“ Tanya risa
penasaran
“ kamu yang kenapa tiba-tiba penegen ngomong sesuatu ke Gw “
Jawab Dicki
“ Hah...!, kata siapa ?” Nada suara Risa agak meninggi
“ Ophin yang bilang “ Jawab Dicki
“ Aduuuhhh...Ophin malu-maluin Gw aja sih...,Tapi gak
apa-apa juga sih kan jarang-jarang di Telpon Cowok malam minggu lagi “ Kata
Risa dalam hati merasa bahagia.
Memang Risa itu tipe Cewek yang cuek disamping
itu dia juga cewek yang terlihat galak,protrektif dan angkuh sehingga banyak
lelaki yang enggan mendekatinya. sealin itu juga yang para cowok takuti adalah
di tolak karna dia anak orang kaya mungkin juga takut nggak se-Level, Padahal
dia baik dan juga suka membantu teman apalagi kalo Joko dan Ophin sering minta
uang.
“ ah... bisa-bisanya si Ophin aja itumah,...eehh Dicki ngga
malam mingguan ? ” Risa balik tanya.
“ ini lagi malam mingguan “ Jawab Dicki serius.
“ ohh...gitu,gw ganggu ya..?” Kata Risa dengan wajahnya
seperti orang khawatir.
“ Gak “ Kata Dicki santai.
“ Malam mingguan sama siapa Lu” Risa jadi penasaran yang dia tahu Dicki tak punya pacar
“ Ceweklah, malahan satu SMA sama Kita & orangnya Galak
sering Nyubit “ Dicki menjelaskan.
“ Hah...siapa ? ” Tanya risa jadi makin penasaran, siapa sih
yang bisa mengambil hatinya orang yang dia sukai.
“ Namanya Risa Ariani
hahahhaaa....” Jawab Dicki sambil tertawa.
“ iiiihhh Dickiiiii, Rese deh...” Kata Risa tersenyum manis
kaya es gula batu.
“ Maaf....hehe “ Kata Dicki.
“ kamu sendiri nggak malam mingguan ? kata Dicki
melanjutkan.
“ emmm....nggak “ Jawab Risa
“ Pacaran aja Yuk hehe “ Kata Dicki tertawa ringan, tapi
Risa malah diam Dicki penasaran jangan-jangan Risa marah.
“ Risa,... halo...halo....tidur ya ? Dicki seperti merasa
bersalah.
“ Emang kamu mau..., pacaran sama cewek galak ?” JawaTanya
Risa dengan suaranya seperti orang berbisik.
“ Aku mau kok di galakin kamu “ jawab Dicki.
“ kamuuu..., bisa gak besok malam kerumah ? “ Kata Risa sambil
sesekali menggigit bibirnya.
“ Mau apa ? “ Tanya dicki suaranya ikutan pelan.
“ Mau galakin kamu “ Jawab Risa sambil tersenyum gregetan.
“ Ntar aku di cubit gak? hehe..” Tanya Dicki tertawa ringan.
“ gak ....sekarang aku gak bakalan nyubit lagi, tapi aku
akan gigit kamu hehe “ Jawab risa suaranya makin berbisik.
( Bersambung )