Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adolescense #2

(Gambar: Pixabay)
 

Keesokan harinya di SMA bina prestasi di kelas 3F, Dudung, Ardi dan Firman ngumpul di mejanya Fani mereka bukan sedang musyawarah tapi sedang mengerjakan PR bersama di kelas alias nyontek ke Fani.

“ Giliran udah di kelas aja pada ngerjain PR, di rumah kalian ngapain aja?” Kata Fani menggerutu tapi tak di hiraukan oleh para nyontekers.

“ Hai semua...,” Tiba-tiba Cindy sudah ada di belakang mereka

“ Haii....” Jawab Fani,ardi,dudung dan firman menjawab hampir bersamaan.

“ Eh... Rio mana kok nggak keliatan” Kata Cindy sambil mengusap rambutnya yang panjangnya sebahu.

“ Gak tau dari tadi gak keliatan batang hidungnya... mungkin dia gak masuk lagi “ Jawab Fani

“ Eh Cindy kamu mau ikut ber4kemah nggak” Tanya Ardi

“ Kemah di mana?” Fani memandang Ardi

“ Di belakang rumah Rio kan enak tempatnya” Jelas Ardi

“ Hah... di belakang rumah Rio, tapi seru tuh kayaknya...ntar Gue ijin dulu ke Nyokap “ Kata Cindy sambil tersenyum

“ Iya bener mending ijin dulu kalau ke orang tua tuh, jangan kaya Fani diamah ngilang juga gak bakal di cariin hahahhaa..” Kata dudung sambil tertawa.

“ Enak aja lu, kucing ilang aja di cariin apalagi orang “ Fani memukul punggung Dudung yang terus tertawa.

 

“kring-kring...” Suara telpon rumah berdering, keadaan rumah itu tampak sepi. Kemudian dari kamar Rio keluar mengangkat telpon.

“ Halo..” Kata Rio tapi tak ada jawaban kemudian dia duduk di sofa sambil menghembuskan nafasnya.

“ Orang iseng “ gumamnya.

Di luar terlihat Nina memasuki rumah dia tersenyum sambil mengusap kringat di dahinya.

“ Dari mana Lu?” Kata Rio yang agak malas bertanya karna masih ngantuk sehabis tidur siang tadi.

“ Dari GOR latihan Cheerleader...” Jawab Nina sambil duduk di sofa yang ada di hadapan Rio

“ Kok kakak lemes banget keliatannya?” Nina balik bertanya.

“ Aku gak masuk kelas tadi” Jawab Rio

“ Awas nanti di hukum lagi” Ujar Nina

“ Masa di hukum terus..” Jawab Rio

“ Kan nggak sekolah lagi”

“ kan masih ijin sakit “

“ Kan kakaknya gak sakit “

“ Kan Gurunya taunya kakak sakit”

“ Tuh kan tukang boong” nina tersenyum sambil meninggalkan Rio

“ Hehehee... iya-iya besok sekolah “ Rio tersenyum.

 

Hari sabtu sepulang sekolah Fani,dudung,ardi dan firman kumpul di teras depan Rumah Rio hanya Cindy yang belum kelihatan.

“ Rio ...udah tunggu apalagi sih ayo kita buat tendanya” kata Ardi tapi Rio malah tengak-tengok karna Cindy belum datang.

“ Iya sih yang lagi nunggu someone “ Fani menggoda Rio,sementara yang lainnya Cuma senyum-senyum saling pandang

“ Nah itu dia “ Fani menunjuk ke sebuah mobil sedan warna merah memasuki halaman rumah Rio.

Cindy keluar dari mobilnya, Rio pun tersenyum seketika wajahnya segar ceria. Cindy pun balas tersenyum.

Fani,dudung,ardi dan firman bengong mellihat keduanya.

“ Jangan bengong lu “ Rio mengusap wajah Fani.

“ Awh.....Rio ..gue ampe kaget” Kata fani senyum di tahan.

“ Teman-teman...udah pada nunggu ya ...maaf aku gak bisa ikutan” Kata cindy agak kecewa.

“ Lho kenapa “ Jawab Fani heran

“ Gue mau ke bandung karna ada acara keluarga” Jawab Cindy sambil melirik ke Rio yang terlihat diam

“ Yahh...gimana apa boleh buat kalau urusan keluarga...yakan Yo?” Kata firman sambil melirik ke Rio yang masih diam.

“ Maaf..ma,aaaf banget “ Cindy seperti memohon.

“ Ya gak apa-apa kok bisa lain kali” Mendadak Rio bersuara

“ Iya ntar lain kali deh gue usahain ikut.” Cindy menatap Rio sambil tersenyum

Setelah itu Cindy meninggalkan mereka semua.

Rio hanya bisa terdiam kadang dia berfikir buat apa juga mikirin cindy pacar bukan Cuma hanya teman dekat, tapi hati tak bisa di bohingi dia suka cindy.

Mungkin pembaca katan bertanya Kok ceritanya cuman sedikit? , iya mungkin penulisnya hilang ide untuk cerita yang seperti ini karna udah terlalu sering.

Dan akhirnya pun cerita ini ngambang kaya yang sering kita stemuin di sungai.... entah apa itu bisa sampah atau apalah pokonya ceritanya ngambang.

Selesai.............


Posting Komentar untuk "Adolescense #2"