Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

NIKITA (4)

 

                                                                                                            (Gambar: Pixabay)

Satu jam setelah kepergian Russel dan Mertia.

Tampak Gido yang masih memakai seragam sekolah mengintip ke jendela.

" Kemana Russel" Gido coba menghubunginya lewat Hand Phone, tapi rupanya nomor yang di tuju tidak aktif. tak lama Safira yang juga masih mengenakan seragam sekolah datang dengan membawa Snack dan minuman dingin.

Rupanya mereka berdua sengaja bolos sekolah.

" Orangnya gak ada ya do?" Safira mengintip lewat jendela kamar Russel kemudian menghampiri Gido.

" Kayaknya sedang keluar, tapi pintunya di kunci"

" Emang biasanya Gimana?"

" Biasanya sih kalo bepergian dia gak pernah mengunci pintu"

" Mungkin dia jauh" Kata Safira duduk di kursi yang ada di teras

" Mungkin Juga "

" Ya udah deh kembali ke sekolah aja yuk" Safira memegang lengan Gido

" Trus gak jadi bolosnya"

" Russelnya juga gak ada, tadikan waktu istirahat masih keburu"

" Iya deh" Jawab Gido sambil melangkah menuju Sepeda motornya.

" Mungkin dia pulang kampung do" Kata Safira sambil duduk di belakang Gido perlahan sepeda motorpun berjalan.

" Gak mungkin, dia lagi bokek"

" Ouh.." Jawab Safira singkat

Sehabis makan aku masuk kamar sambil berebahkan tubuhku ku putar lagunya Blur yang berjudul Out Of Time dari handphone ku.mbil tersenyum

Adiku mengintip dari balik pintu , rasanya lagu ini sangat cocok untuk suasana hatiku saat ini, ingin rasanya ku hubungi Gido lewat telpon aku ingin curhat tapi sinyal disini kurang bagus.

Satu minggu berlalu 
Di Sma Bina Prestasi Gido lagi ngumpul bersama teman-temannya, mereka lagi ngomongin tentang Nikita yang mengalami kecelakaan sehabis pulang pemotretan tadi malam.

" Kudengar Nikita habis mabok" Kata Herdi yang satu kelas dengan Gido menjelaskan, Sontak saja Gido,Safira dan teman-teman lainnya kaget.

" Hah !, Masa sih Her, ngaco Lu dia bukan Cewek Seperti itu" Kata Gido merasa selama ini Nikita gadis yang baik.

" Eh ..Do, Bisa saja dia seperti itu kita kan gak pernah tahu apa yang dia kerjakan di luar sana" Kata Herdi.

" Bener juga " Gido mengangguk-anggukan kepalanya
" Udah deh kalian kok jadi pada ngegosip sih, jadi nggak kita nengok Nikita" Safira membuyarkan ketidak habis pikiran mereka tentang Nikita.

" Oh iya-iya ayo berangkat" Jawab Gido sambil berdiri dan bergegas keluar kelas di ikuti Safira dan teman-temannya.

Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju kamar dimana Nikita di Rawat, disana ada ayah dan ibunya Nikita.

" Bu Nikita gimana keadaanya" Kata Gido menyalami Ibu dan ayah Nikita
" Gak apa-apa cuman memar-memar di tangan dan kakinya, cuman tadi shock aja sekarang sudah sadar kok" Jawab Ibunya Nikita terlihat senang melihat teman-teman sekolah Nikita datang.

Nikita yang baru bangun hampir 5 jam dia tak sadarkan diri tersenyum sambil meneteskan air matanya ketika melihat temat-temannya.

" Nikita " Kata Safira tersenyum sambil mengusap rambut Nikita.

" Makasih ya...Gu..Gue..,,"  Nikita seperti hendak bercerita tapi tak bisa melanjutkan kata-katanya dia menutup wajahnya sambil terisak menangis.

" Udah gak apa-apa kok istirahat aja dulu, ceritanya nanti aja" Kata Gido sambil tersenyum.

" Makasih ya Safira,Gido..teman-teman sekali lagi makasih udah nengokin Gue" Kata Nikita sambil berusaha menahan sedihnya.kemudian mereka ngobrol sambil di selingi candaan-candaan ringan, Nikita pun sudah bisa tersenyum walau kadang masih sesekali melamun.

Satu jam kemudian Nikita tertidur pulas ,Safira dan teman-temannya pun pamit pulang tapi sebelum pergi Ibu Nikita memanggil Gido dan safira.

" Nak Gido..Safira tunggu sebentar Ibu mau bicara " Kata Ibunya Nikita, Gido dan Safira pun menghentikan langkahnya penasaran sepertinya ada hal penting yang mau di bicarakan Ibunya Nikita.

Ibunya Nikita mulai bercerita awal mula Nikita bisa terjadi kecelakaan Mobil yang di kendarai nikita menabrak pohon yang berada di pinggir jalan, karna Nikita dan teman-temannya mengendarai mobil sambil mabuk, untung tidak ada yang terluka parah. 

Dari sebelum kejadian Nikita sering melamun karna di sekolah dia merasa di gosipkan tentang Foto telanjang hasil editan orang yang tak bertanggung jawab itu, dari kejadian itu Nikita sering keluar malam dengan alasan ada pemotretan. 

" Sebenarnya bukan masalah Foto telanjang nya dia bisa begitu tapi dia menyesal telah menyudutkan satu orang sebagai pelampiasan kemarahannya." Kata Ibunya Nikita.

" Siapa bu?" Tanya Gido.

" Kata temen-temen jalannya sewaktu mabuk dia nyebut-nyebut nama Russel, lalu Nikita menghapus nama itu dari tugas kelompoknya sampai-sampai si Russel di skors 6 hari" lanjut Ibunya Nikita, gido dan safira menganggukan kepalanya.

" Oh...., terus sekarang kita mesti gimana bu, kali aja kita bisa bantu agar Nikita bisa Move On" Kata Gido baru paham.

" Ibu Yakin Nikita Suka Sama tuh anak, Cuman dia jaga imej aja" Ibunya Nikita tersenyum.

" Ah masa sih Bu Nikita suka sama Russel " Gido tak percaya dengan pernyataan ibu Nikita.

" Saya tahu Nikita, karna saya Ibunya ".

" Oh iya, terus kapan Nikita boleh pulang bu?" Tanya Safira.

" Sore ini juga bisa pulang" 

Keesokan harinya aku kembali ke rumah kontakan ku ketika mendak membuka pintu tiba-tiba Gido sudah ada di belakangku.

" eh... brengsek jangan masuk dulu, mari ikut gua " Gido menarik tanga Russel dan menyuruhnya naik ke sepeda motornya.

" Ada apa ini main tarik-tarik aja lu " Russel merasa heran.

" Nikita kemarin malam kecelakaan" Gido menjelaskan.

" Ah masa sih " Russel tak percaya.

" Lu nggak percayaan ya ".

" Iya deh Gua percaya, terus sekarang di rumah sakit mana?".

" Dia udah pulang tadi sore ".

" Emang dia kenapa bisa kecelakaan, Mabok? ".

" Tepat sekali ".

" Sudah Gua duga bahwa profesi model itu gak bener".

" Tunggu dulu bro, jangan asal tuduh entar semua model se-indonesia bisa marah".

" Emang dia bisa mabok kenapa?".

" Semua gara-gara Lu?".

" Gara-gara kejadian kemaren, kok segitunya" Aku penasaran.

" Udah ayo ikut " kemauan gido Aku turuti, sepeda motor pun melaju dengan kencang, dasar Gido brengsek bawa motornya kaya di kejar setan.

Dua puluh menit sampai di rumah Nikita yang lumayan besar, sementara gido langsung kabur.Aku memasuki halaman yang kebetulan area perumahan itu tak ada pintu gerbangnya, dari arsitekstur bangunannya mirip perumahan ala eropa.
ku tekan bel tak lama seorang perempuan muncul dari penampilannya dia asisten rumah tangga. dia mempersilahkan aku masuk dan mengantar aku ke kamar Nikita. di dalam kamar Kulihat dia masih berbaring kemudian aku duduk di kursi yang berada dekat ranjang, ingin sekali aku membangunkanya tapi takut dia marah.
beberapa menit kemudian perlahan Nikita membuka matanya dan langsung menatapku.

" Russel " Itu yang pertama keluar dari mulut Nikita.
Perasaanku semakin tak karuan yang ada di benakku pasti Nikita marah besar tapi ternyata dugaanku salah dia bangun dari tidurnya dan memelukku dengan erat sambil terisak menangis dan berbisik pelan.

" Russel, maafin Gue ".

" I..iya". Merasa canggung.

" Gue nyesel.. Hiks, Gue sebenernya suka sama elu Russel ".

" Nikita? ".

( Klasik banget ya endingnya )
SELESAI






Posting Komentar untuk "NIKITA (4) "