Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

 cerita sebelumnya Lukman dan Arianti, tetangga sekaligus teman dekat, terlibat dalam kisah yang rumit. Setelah diceraikan oleh suaminya, Rudi, Arianti menemukan harapan baru pada Lukman yang telah lama memendam perasaan padanya. Di malam keberangkatannya ke Taiwan sebagai TKW, Arianti berjanji akan kembali dan menjalin kasih dengan Lukman.

Namun, hubungan jarak jauh mereka mulai retak ketika Arianti bertemu Reza di Taiwan. Kecemburuan dan miskomunikasi memuncak, berujung pada keputusan Arianti untuk mengakhiri hubungan mereka dan kembali ke Indonesia.

Saat Arianti pulang, ia menemukan rumahnya telah direnovasi total oleh Lukman, bukti nyata dari cinta dan janjinya. Di tengah perasaan bersalah dan penyesalan, Lukman mengembalikan sisa uang yang dikirim Arianti. Ia menjelaskan bahwa uang itu disimpan sebagai modal pernikahan mereka, sebuah rencana yang tidak pernah terpikirkan oleh Arianti.

Pengakuan ini menghancurkan Arianti, menyadarkannya bahwa ia telah mengkhianati cinta tulus Lukman demi hubungan barunya dengan Reza.

Dengan hati yang berat, Arianti menjalani hari-hari berikutnya. Beban penyesalan terasa nyata di setiap langkahnya. Ia mengisi pagi di kebun, memetik sayuran yang ia rawat sendiri, sambil sesekali teringat Lukman. Ia tahu Lukman kini sibuk mengurus bisnis barunya. Beberapa kali, dari kejauhan, ia melihat motor Lukman melaju menuju kota, mengangkut sayuran dari kebun warga. Namun, mereka tak pernah saling sapa. Kehidupan mereka benar-benar berada di jalur yang berbeda.

Pada malam hari, Arianti mencoba mengisi kekosongan hati dengan panggilan telepon dari Reza. Mereka berbicara tentang masa depan, membahas rencana pernikahan, dan mencoba membangun kebahagiaan baru. Namun, hati Arianti terasa hampa. Ia menyadari, meski Reza selalu ada di sisinya, ia tidak memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan untuk Lukman.

Sementara Lukman juga menjalani kehidupannya sendiri. Setelah pertemuan terakhir, ia fokus penuh pada bisnis sayurannya. Setiap hari, ia bekerja keras, mengantar sayuran ke kota. Kesuksesan bisnisnya menjadi distraksi dari rasa sakit hati yang ia rasakan.

Di saat Arianti kembali ke rumah yang ia bangun dengan cinta, Lukman justru sudah mulai menata hatinya untuk masa depan yang berbeda. Kedua tokoh ini kini terpisah oleh jarak, waktu, dan janji yang telah diputus. Mereka berdua sama-sama menghadapi kenyataan baru dalam hidup, di mana mereka harus melanjutkan tanpa kehadiran satu sama lain, membawa sisa-sisa kenangan sebagai pelajaran yang berharga.

Posting Komentar untuk " "